Halaman

Jumat, 22 Desember 2017

Pengulas Prof Ho Ngoc Dai tentang pendidikan

 Prof Ho Ngoc Dai( disingkat HND) merupakan periset pendidikan seumur hidup, jadi ia wajib mempunyai uraian yang lebih mendalam tentang filsafat pendidikan daripada aku. Tetapi, terdapat sebagian pemikirannya terpaut permasalahan bawah pendidikan yang membuat aku sangat bimbang, jadi aku mau membawanya ke mari buat mengulasnya.


Dari abstrak ke konkrit ataupun dari konkrit ke abstrak? Salah satu motto GS HND merupakan" dari abstrak ke konkret".( Motto ini lumayan jelas dalam program kelas 1" teknologi pendidikan" dalam matematika serta bahasa Vietnam HND, yang hendak aku bahas di dasar.) Misalnya, dalam postingan" Pemecahan buat pengembangan pendidikan: dari perspektif pedagogis" 1 terdapat paragraf: Satu. Prinsip- prinsip pembangunan. Kursus ini dirancang cocok dengan logika internal Sistem Konseptual Ilmiah, dengan menghormati pertumbuhan natural Subjek, tanpa paksaan eksternal. Pertumbuhan ini hendak maksimal, bila prosesnya dari abstrak ke konkrit, dari universal ke spesial, dari simpel ke kompleks…


" Dari simpel ke lingkungan" benar, sebab diperlukan elemen simpel buat digabungkan jadi kompleksitas. Tetapi kenapa" dari abstrak ke konkret, dari universal ke spesial"?! Bagi hemat aku, yang benar merupakan kebalikannya, ialah dari spesial ke universal, dari konkret ke abstrak, merupakan proses belajar yang natural. Terkadang" konsep abstrak" cumalah suatu cangkang, entah itu berarti ataupun tidak, semacam isi perut. Kala Kamu mempunyai" usus" hingga Kamu memerlukan" kulit" buat" mengemasnya" lagi buat" kerapihan", namun segala cangkang kosong namun kosong, tidak terdapat manfaatnya. Kala aku berdialog dengan siswa matematika, aku perhatikan kalau banyak dari Kamu yang pintar namun tidak mempunyai pengetahuan bawah, sebab Kamu belajar secara abstrak tanpa contoh yang khusus. Misalnya, belajar analisis fungsional dengan ruang yang sangat abstrak, namun tidak menulis rumus Parceval buat deret Fourier.


Prof HND hendak sepakat kalau pengetahuan tentang ilmu saraf sangat menolong disiplin ilmu lain semacam psikologi serta pendidikan. Sepengetahuan aku yang terbatas, sistem saraf terdiri dari sel- sel saraf yang tersambung dengan" kabel" yang silih bersilangan ke dalam jaringan( mirip dengan internet), serta data yang tercantum di dalamnya. Sekelompok neuron lebih bisa jadi diaktifkan bila cluster tersebut mempunyai lebih banyak kabel yang tersambung ke sel lain. Kala seorang menekuni sesuatu konsep ataupun suatu yang baru, sistem saraf menaruh konsep tersebut dalam sekelompok neuron, serta menghasilkan jembatan dari kelompok sel tersebut ke sel lain. Buat membuat jembatan berarti mengidentifikasi ikatan. Suatu konsep abstrak, kala merambah otak, wajib mempunyai suatu yang telah terdapat di otak buat" menempel" lewat jembatan buat menyimpannya serta memakainya, bila tidak gampang buat melupakan ataupun membuang ruang. Contoh- contoh konkret yang gampang dimengerti serta konsep- konsep yang telah diketahui merupakan apa yang menempel pada konsep- konsep abstrak baru.


Apakah butuh mengarahkan“ matematika tingkatan lanjut” kepada siswa sekolah bawah? Profesor. HND bangga mengajar“ matematika modern serta mutahir” kepada siswa sekolah bawah di sekolah eksperimen. Misalnya, postingan" Banyak orang tua tidak paham apa- apa tentang sekolah eksperimen" 2 mempunyai paragraf: Kanak- kanak kelas 1 di Sekolah Eksperimen belajar bahasa Vietnam, matematika modern serta lanjutan. Modernitas bukan berarti separuh hati, melainkan pemikiran modern, pemikiran bagi metode kerja serta pula butuh memastikan pemikiran apa, melaksanakan apa yang terbaik serta sangat layak untuk anak.


Perkata" modern, mahir" di mari bisa jadi menyesatkan sebagian orang sebab kanak- kanak sekolah bawah sesungguhnya dapat belajar matematika tingkatan lanjut.( Apalagi keajaiban matematika hari ini semacam Terrence Tao tidak begitu bagus.) Lebih tepatnya," matematika modern serta lanjutan" Prof HND paling utama tentang memperkenalkan bahasa matematika abstrak buat dipelajari siswa sekolah bawah, namun sesungguhnya tidak terdapat pengetahuan" lanjutan" dalam bahasa Inggris di situ. Bila kita memasukkan sepeda roda 3 buat kanak- kanak ke dalam bodi sepeda motor, bukan berarti sepeda roda 3 tersebut berganti jadi sepeda motor. Suatu" paket" yang" cangkangnya" sangat berat hendak membuat" usus" lebih ringan. Aku takut kala siswa kelas satu menghabiskan sangat banyak waktu buat" mengolah" bahasa resmi matematika, waktu yang dihabiskan buat menekuni konsep matematika yang sangat bawah menurun, yang menimbulkan kesenjangan dalam pendidikan pengetahuan bawah. 3 refleksi. Prof Ngo Bao Chau kerap diucap selaku contoh keberhasilan sekolah eksperimen, namun terdapat satu perinci yang diabaikan pers: ialah, Prof Chau dikirim ke sekolah lain oleh keluarganya sehabis sebagian dikala belajar di sekolah tersebut. tidak memperoleh hasil yang baik dalam matematika.


Dalam kehidupan kita tiap hari, senantiasa dibutuhkan buat melaksanakan 4 pembedahan penjumlahan, pengurangan, perkalian serta pembagian, namun tidak sering memakai sebutan abstrak semacam" aksesoris himpunan A dalam himpunan B". Kanak- kanak tidak memakai bahasa. Abstraksi semacam" the komplemen dari himpunan A dalam himpunan B" tidak berarti kalau dia tidak ketahui gimana melaksanakan pembedahan, namun cuma berarti kalau dia merumuskan secara lebih khusus, lebih langsung, tanpa lewat" kulit" abstrak yang diformalkan itu. Bahasa abstraksi resmi dalam matematika dibutuhkan hingga batasan tertentu, namun penggunaannya yang kelewatan cuma hendak memperumit permasalahan tanpa masuk ke inti permasalahan. VI Arnold menulis deskripsi orang yang mengidap" penyakit resmi" dalam matematika kira- kira semacam ini: alih- alih berkata" Vova cuci tangan", dikatakan" terdapat satu set kondisi tangan Vova yang terdiri dari elemen adalah…,


Pasti saja, kala warga berganti serta memodernisasi, pengajaran mata pelajaran pula butuh dimodernisasi. Tetapi" modern" serta" resmi" merupakan 2 perihal yang sama sekali berbeda. Di dunia modern, siswa bisa dilengkapi dengan" tas elektronik" yang beratnya cuma 1kg serta bisa menulis, menggambar, membaca, dll. sembari belajar, Kamu masih wajib naik dari yang konkret serta terbiasa saat sebelum Kamu bisa menguasai formalitas abstrak.